8 Jenazah Korban Dukun Pengganda Duit di Banjarnegara Teridentifikasi, Ini Daftarnya!

Gambar Gravatar
Polda Jateng memastikan proses pidana kasus pungli rekrutmen Bintara Polri yang dilakukan lima anggota polisi sedang berjalan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy

KABAR DPR – Polisi berhasil mengidentifikasi 8 dari 12 korban pembunuhan kasus massal terkait penggandaan uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Untuk diketahui, perkembangan posko ante mortem yang dilakukan itu tercatat hingga Senin (10/4). 

Bacaan Lainnya

“Setiap laporan pengaduan ditindaklanjuti dengan koordinasi Posko Ante Mortem guna mengumpulkan data identitas. Serta ciri fisik orang hilang dan mencocokkannya dengan ciri fisik jenazah yang belum teridentifikasi,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy. 

Menurutnya, kepolisian mencatat sudah ada 20 orang yang dilaporkan hingga setelah insiden pembunuhan itu terkuak. 

Dalam hal ini, penyidik telah menetapkan tersangka bernama Slamet Tohari (45) sebagai tersangka utama dalam perkara ini. Sementara itu, tersangka Santoso (32) berperan mencari korban yang mempercayai dukun penggadaan uang. 

“Tersangka masih berbelit-belit dalam memberikan keterangan. Untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka, saat ini Tim Psikolog dari Biro SDM Polda Jateng masih melaksanakan tes Psikologi terhadap tersangka,” jelasnya.

Daftar korban teridentifikasi

Dalam melakukan penyelidikan, tim DVI Polri turut melakukan identifikasi para korban. Selain itu, polisi juga melakukan pencocokan data ante mortem.

  • Paryanto (53): Teridentifikasi dari laporan pengaduan dan keterangan anak kandung. 
  • Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41): Pasangan suami istri yang teridentifikasi dari KTP dan foto yang ditemukan. Serta dari keterangan keluarga korban.
  • Mulyadi Pratama (46): Teridentifikasi dari hasil autopsi yang identik dengan identitas korban (diperuat keterangan tersangka BS).
  • Theresia Dewi: Ditemukan kecocokan dengan data ante mortem. 
  • Okta Ali Abrianto: Cocok dengan data ante mortem dengan bukti data primer foto gigi gingsul.
  • Riani: Ditemukan bukti primer foto gigi kelinci dan renggang.
  • Suheri: Data primer berupa foto gigi lepas sebelah kiri. 

“Jenazah belum teridentifikasi empat,” tukas dia. 

Sebagai informasi, tersangka membunuh korban dengan mencampurkan rancut ke dalam air minum saat ritual. 

Dalam hal ini, pelaku mengaku bisa menggandakan uang. Informasi tersebut disebarkan tersangka dalam postingan di Facebook sehingga menarik minat korban.

“Pelaksanaan ritual pengadaan dimulai pukul 19.30 WIB sampai dengan hari Selasa,” ucap Iqbal, Rabu (5/4). 

Menurut dia, selama ini korban yang meminta mahar penggandaan uang tersebut tak kunjung mendapat hasilnya. 

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *