Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, meninggal dunia di usia 81 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara. Kabar pemakamannya mengundang perhatian publik, dan jenazahnya akhirnya tiba di Indonesia pada 5 Oktober dan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Ibadah penghiburan dilakukan di rumah duka, dengan prosesi tutup peti dan doa bersama keluarga serta kerabat terdekat.
Setelah itu, jenazah Yurike dibawa ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, untuk dimakamkan. Pemakaman dilakukan dengan prosesi keagamaan Kristen dan diselingi doa serta nyanyian rohani. Suasana haru menyelimuti pemakaman di area perintis dan pejuang kemerdekaan yang berdekatan dengan makam tokoh nasional lainnya. Momen ini menjadi pengingat akan cinta dan kehidupan pribadi Soekarno yang terjalin dengan Yurike.
Yurike dikenal sebagai sosok rendah hati, penyayang, dan jarang tampil di publik setelah perpisahan dengan Bung Karno. Ia lebih memilih kehidupan sederhana dan menjaga kedekatan dengan keluarganya di Amerika Serikat. Kepergian Yurike meninggalkan kesan mendalam bagi keluarganya dan masyarakat yang mengenang kisah cinta mereka. Dengan pemakamannya di TPU Tanah Kusir, kisah hidupnya kembali diingatkan kepada publik tentang perjalanan panjang sang Presiden dalam cinta dan kehidupan pribadinya.

