Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia, kembali menjadi pusat perhatian setelah kabar duka atas meninggalnya sang istri, Karlinah Djaja Atmadja pada Senin (6/10) lalu. Sebagai seorang negarawan dan tokoh militer, Umar dikenal atas etos kerja tinggi dan dedikasinya terhadap bangsa Indonesia. Profil lengkap Umar Wirahadikusumah mengungkapkan latar belakang pendidikan serta karier militernya yang mengesankan.
Umar Wirahadikusumah lahir di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, pada 10 Oktober 1924, sebagai anak kelima dari pasangan Raden Rangga Wirahadikusumah dan Raden Ratnaningrum. Dengan latar belakang keluarga yang disiplin, Umar tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai keberanian dan tanggung jawab. Pengalaman pendidikan awalnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) diikuti oleh Europesche School (ELS) di Ciawi, sebelum memulai pendidikan militer di Jepang pada masa pendudukan.
Karier militernya dimulai saat bergabung dengan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) selama masa perang kemerdekaan. Umar kemudian bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Keberhasilannya dalam berbagai penugasan dan operasi militer membuatnya naik pangkat hingga akhirnya menduduki posisi penting sebagai Panglima Kostrad dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Selain karier militernya, Umar juga terlibat dalam kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia. Penyelidikan dan penumpasan Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada 1965 menjadi salah satu momen krusial dalam kehidupan Umar. Langkah-langkah tegasnya dalam menanggapi situasi saat itu membuatnya dianggap sebagai sosok yang dapat diandalkan dalam mempertahankan keamanan negara.
Selain itu, Umar Wirahadikusumah juga menikmati kesuksesan dan penghargaan atas dedikasinya kepada bangsa Indonesia. Penghargaan dari dalam dan luar negeri mengakui jasa-jasanya sebagai seorang pemimpin dan pejuang kemerdekaan yang tidak kenal lelah. Meninggalnya Umar pada tahun 2003 meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia, namun warisannya sebagai tokoh yang bersih dan berdedikasi tetap dikenang hingga saat ini.

