KABAR DPR – Jaringan Merah Putih 08 (JMP 08) menilai jika apa yang disebut-sebut oleh prabowo sebagai Affirmative Actions dalam Rakernas ke XVI Bupati dan Walikota se-Indonesia pada Kamis (13/7) merupakan bentuk kepedulian terhadap isu-isu hak asasi manusia (HAM).
Prabowo dinilai sebagai calon presiden yang memahami persoalan masyarakat bawah.
“Istilah Affirmative Actions ini sangat di kenal oleh para aktivis dan Pegiat Hak Azasi Manusia, dimana para pegiat HAM, para pegiat Kesetaraan Gender, dan para Pencari Keadilan untuk korban seringkali kewalahan dalam melakukan pembelaan terhadap korban terlebih kepada masyarakat kecil atau miskin yang jauh dari akses kesejahteraan karena berbagai faktor,” kata Ketua Umum JMP 08, Poltak Agustinus Sinaga.
Poltak yang merupakan aktivis HAM itu pun menjelakan jika pernyataan Prabowo tersebut menjadi angin segar dan bentuk komitmen pendampingan dan advokasi HAM kelak nanti.
Oleh sebab itu, Prabowo dianggap menjadi sosok yang akan sangat tepat untuk memimpin negeri dengan memahami persoalan masyarakat bawah dan akar rumput.
Adapun, kata Poltak, affirmative action sendiri merupakan kebijakan yang diambil yang bertujuan agar kelompok atau golongan tertentu baik gender ataupun profesi memperoleh peluang yang setara dengan kelompok dan golongan lain dalam bidang yang sama.
“Bisa juga diartikan sebagai kebijakan yang memberi keistimewaan pada kelompok tertentu yang memiliki keterbatasan baik soal ekonomi, pendidikan, sosial yang lemah,” tambah dia.
“Tindakan Affirmative Action di daerah masing-masing menunjukkan bahwa Prabowo Subianto mengerti persoalan masyarakat bawah, masyarakat marginal, dan masyarakat pencari keadilan,” tandasnya.
