Berdampak Negatif ke Masyarakat, Komisi IV DPR Ingatkan Pemda Beri Perhatian Terhadap Pengelolaan Sampah

Gambar Gravatar

KABAR DPR – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) untuk memberi perhatian terkait penanganan pengelolaan sampah agar tidak berdampak negatif terhadap masyarakat. Ia pun mendorong Pemda melakukan pengolahan sampah dengan efektif untuk menghindari konsekuensi jangka panjang.

“Pemerintah daerah perlu menyiapkan strategi pengelolaan sampah di wilayahnya. Tidak cukup hanya dengan menyediakan TPA, tanpa ada pengelolaan secara menyeluruh karena bisa menyebabkan penumpukan yang pada akhirnya menimbulkan banyak permasalahan,” kata Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, Senin (17/7/2023)

Bacaan Lainnya

Daniel lantas menyoroti kejadian penumpukan sampah di TPA Cipayung, Depok. TPA tersebut sudah melebihi kapasitas maksimalnya (over capacity) hingga membuat truk pengangkut sampah antre mengular setiap harinya saat akan melakukan pembuangan sampah.

Menurutnya, persoalan kelebihan kapasitas TPA Cipayung itu perlu segera ditangani karena bisa berdampak buruk untuk masyarakat dan daerah. Daniel pun mendukung upaya Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengucurkan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Depok.

“Sebenarnya persoalan sampah ini Depok ini kan sudah lama ya. Seharusnya sudah menjadi perhatian sejak lama sehingga persoalan tidak berlarut-larut,” tuturnya.

Diketahui, riuh Depok darurat sampah menggema di kalangan masyarakat sekitar hingga viral di media sosial. Over capacity di TPA Cipayung juga menyebabkan proses pengambilan sampah di sejumlah wilayah di Depok terganggu lantaran truk-truk sampah yang biasa mengangkut sampah ke TPA Cipayung harus menginap karena kesulitan menurunkan sampah.

“Pengelolaan urusan sampah bisa diatasi dari hulu lewat kebijakan-kebijakan Pemda. Bagaimana Pemerintah mengajak masyarakat mengurangi sampah lewat regulasi, misalnya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai,” ungkap Politisi Fraksi PKB ini.

Peristiwa penumpukan sampah di TPA Cipayung sejatinya telah terjadi sejak 2019. TPA Cipayung idealnya menampung 1,3 juta kubik sampah. Namun, pada medio 2022, ada 2,5 juta kubik sampah menumpuki TPA Cipayung.

Sampah yang ditampung di TPA Cipayung pun mengalami penambahan hingga 100 ton setiap hari. Daniel menilai seharusnya ada antisipasi dari persoalan tersebut.

“Kita berharap Pemda di seluruh daerah bisa fokus pada penanganan sampah. Karena urusan sampah bukan cuma terkait dengan masalah kesehatan tapi juga bisa berdampak di isu lingkungan dan persoalan sosial,” tegas Daniel.

Masalah sampah di Depok diketahui tak hanya terkait TPA Cipayung yang over kapasitas. Di banyak lokasi di wilayah tersebut banyak ditemukan sampah-sampah menumpuk, bahkan termasuk di aliran kali cabang tengah Pancoran Mas yang berada persis di samping Balai Kota Depok. Aliran sungai itu dipenuhi sampah.

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *