KABAR DPR – Bareskrim Polri tengah mendalami pelaku penyebar hoax tentang kebocoran data Pemilu 2024.
Informasi tersebut didalami setelah dipastikan jika tidak terdapat kebocoran data sebagaimana tersebar dalam berita bohong.
“Melakukan profilling terhadap siapa yang meng-upload pertama kali kebocoran data tersebut,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid saat dikonfirmasi, Rabu (3/5).
Menurutnya, koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah dilakukan sejak beredarnya informasi tersebut.
Vivid mengklaim jika KPU secara tegas telah menyanggah informasi tersebut. Oleh sebab itu, klaim yang menyatakan data Pemilu 2024 bocor dianggap sebagai suatu kebohongan.
“KPU sendiri menyanggah informasi tersebut,” tambah dia.
Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir muncul video berudasi 2 menit 23 detik yang mengklaim terdapat kebocoran data pemilih. Dari video tersebut, sebenarnya tidak ada disebutkan tentang data hasil pemilu yang bocor.
Narasi hanya menyebutkan jika data pemilih bocor sebagaimana juga sempat disebar oleh hacker bernama ‘Bjorka’.
Namun, dalam keterangan video tersebut ditambahkan tulisan ‘Data Pemilu 2024 Sudah Jadi, Rezim Bejad’.