Aktivis 98 Mixil: Budiman Berkhianat pada Demokrasi dan Kemanusiaan

Gambar Gravatar
(dok. istimewa)

KABAR DPR – Aktivis 98 yang juga dari Forum Kota, Mixil Mina Munir, menyindir sikap Budiman Sudjatmiko yang telah menyatakan sikap mendukung Prabowo Subianto. Mixil lantas mengutip lagi ucapan Budiman. Ucapan itu disampaikan dan dituangkan lewat buku karya Budiman Sudjatmiko berjudul “Anak-anak Revolusi”.

“Pengkhianatan Budiman bukan kepada PDI Perjuangan, juga bukan kepada Ganjar Pranowo. Jika membaca bukunya, Budiman sejatinya berkhianat kepada para mantan tahanan politik orde baru, korban-korban penculikan, kawan-kawannya yang sampai saat ini belum kembali, lebih lagi Budiman berkhianat pada demokrasi dan kemanusiaan, semuanya ditulis tuntas pada buku setebal 500 halaman,” kata Mixil dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

Bacaan Lainnya

Lanjut Mixil, Budiman sangat tahu orang yang menculik kawan-kawannya adalah Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus, Ketua Tim Mawar, orang yang kini didukungnya untuk menjadi calon presiden.

“Jum’at malam 18 Agustus 2023, Ia datang ke Marina Convention centre Semarang, menyerahkan lehernya pada sang pelaku. Jika Budiman berpikir ia didaulat menjadi ketua tim Relawan Prabu boleh-boleh saja. Namun bagi Prabowo bisa saja berpikir beda, kok ada musuh menyerahkan dirinya, tunduk dan patuh tanpa syarat,” ucap Mixil yang juga kini Ketua DPP Bidang Politik Banteng Muda Indonesia.

“Ini bukan cerita tentang Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, juga bukan tentang Gerindra atau PDIP. Tapi ini cerita tentang pengkhianatan aktivis dan rezim otoriter, juga tentang pelaku dan korban. Pelaku yang berhasil membujuk korban disatu sisi, serta korban yang berharap jabatan dari pelaku pada sisi lain,” sambungnya.

Mixil bilang, Prabwo paham betul untuk menghapus jejaknya di masa lalu, maka Budiman lah dijadikan alat. Alat untuk menyucikan, kata dia, tindakan kejam Prabowo pada masa lalu.

“Prabowo butuh orang untuk kampanye bahwa Ia bukan mantan Jendral yang berlumuran darah. Prabowo butuh mulut Budiman untuk tampil di media massa, membuat opini dan posting-posting di media sosial,” kata Mixil.

Dalam sikap Mixil kepada Budiman, ia pun menuliskan kembali cerita dari “Anak-anak Revolusi”.

Demikian potongan tulisan tersebut;

”Menurutmu, siapa yang menculik? Apa benar itu dari Tim Mawar Kopassus atas perintah Prabowo?”, tanya Budiman penasaran.

”Terus terang saja, aku tidak tahu persis, karena mataku terus ditutup selama dalam penyekapan. Tak pernah kulihat wajah mereka sama sekali. Tapi, seperti yang kita ketahui dari media, ya dari Tim Mawar Kopassus!”

Dialog Budiman Sudjatmiko dan Sekjend PRD Petrus Haryanto pada halaman 43 buku “Anak-anak Revolusi” karya Budiman Sudjatmiko.

Pada halaman 41 bukunya, Budiman pun menulis kekejaman Tim Mawar Kopassus kepada sahabatnya Faisol Reza.

”Aku disetrum berkali-kali. Sebelum disetrum, mereka ikatkan kedua tangan dan kakiku ke kursi. Itu berlangsung sampai malam, sambil aku terus berpikir melindungi jaringan kita yang masih di luar. Disetrum lagi, dipukuli lagi, digantung, badanku juga disulut api berkali-kali, disuntik entah pakai cairan apa, dan lainlain. Benar-benar gilalah, kupikir aku bakal mati malam itu. Aku mikir ’sialan, belum kawin sudah mati duluan!’”, lanjut Reza sambil mencoba melucu. Sayangnya dia gagal secara menyedihkan untuk membuat kami tertawa.

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *