Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, optimis bahwa proyek Kolam Retensi Trimulyo dan Tanggul Laut akan membawa perubahan signifikan dalam sistem pengendalian banjir di kawasan timur Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek tersebut guna mengendalikan air rob dan banjir kiriman dari wilayah atas. Pada saat meninjau Pompa Kali Sringin, Agustina menyampaikan harapannya bahwa dengan selesainya kolam retensi dan tanggul laut, masalah banjir di sekitar wilayah tersebut bisa teratasi secara menyeluruh.
Tanggul laut bertujuan untuk menahan air laut pasang agar tidak memasuki daratan, sedangkan kolam retensi akan menampung air hujan dan kiriman dari wilayah atas sebelum dialirkan ke laut. Proyek kolam retensi di Trimulyo direncanakan mengambil luas hingga 250 hektare dengan keterlibatan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan kementerian terkait.
Agustina menyatakan bahwa proyek ini diinisiasi oleh pemerintah pusat, sehingga membutuhkan waktu dan tahapan tertentu. Selama proses pembangunan, segala dampak terhadap aktivitas warga akan diminimalkan dengan upaya seminimal mungkin untuk tetap menjalankan aktivitas ekonomi warga. Agustina juga mengajak masyarakat untuk bersabar, mendukung proses pembangunan, menjaga komunikasi, gotong royong, dan sabar dalam menunggu hasilnya. Dia percaya bahwa jika perencanaan ini berjalan lancar, banjir yang sering terjadi akan dapat diperangi secara signifikan.
