KABAR DPR – Polri membentuk satuan tugas (satgas) pengamanan khusus untuk memantau jalur-jalur rawan kriminalitas. Beberapa tindak pidana yang diwaspadai seperti begal, bajing loncat, hingga penodongan.
“Wilayah-wilayah yang potensi terjadi tindak pidana bajing loncat, penodongan, dan sebagainya, kami telah siapkan satgas pengamanan, yang merupakan gabungan dari Brimob, reserse, dan TNI untuk melakukan penyisiran,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4).
Dalam hal ini, tim tersebut akan tergabung dalam Operasi Ketupat Polri 2023. Apel gelar pasukan pun telah dipimpin langsung oleh Jenderal bintang empat itu di Lapangan Silang Monas, Jakarta pada Senin (17/4) tadi.
Listyo menyebutkan terdapat 148.261 personel gabungan yang dikerahkan. Mereka terdiri atas TNI, Polri, kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP. Kemudian Dinas Perhubungan, Dinas Sesehatan, Pramuka, dan mitra kamtibmas lainnya.
“Kami telah menurunkan tim untuk melaksanakan pengamanan dan pengawalan,” ucapnya.
Selain itu, Polri menyebutkan terdapat 713 pos pelayanan yang berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi. Lalu untuk manajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis, dan berbagai layanan lainnya.
Listyo menambahkan, pihaknya juga menyiapkan 217 pos terpadu yang berfungsi untuk pusat kendali operasi serta terintegrasi bersama pemangku kepentingan terkait. Fasilitas ini dilengkapi dengan command center.
Dengan kehadiran pos-pos pelayanan dan pengamanan, Listyo mempersilakan masyarakat yang mendapatkan informasi atau mengalami gangguan keamanan untuk melapor ke posko-posko tersebut.
Dia meminta kepada seluruh jajarannya yang bertugas di lapangan untuk memberikan pelayanan apabila ada hal-hal yang ditanyakan oleh masyarakat.
