Kapolri Kaget Ternyata Depo Pertamina Plumpang Dekat Pemukiman Warga

Gambar Gravatar
Kapolri Kaget Ternyata Depo Pertamina Plumpang Dekat Pemukiman Warga
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat meninjau langsung kondisi di Tanah Merah, Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

KABAR DPRKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merasa heran saat melihat lansung jarak antara Depo Pertamina Plumpang cukup dekat dengan pemukiman warga sekitar.

Padahal, kata dia, dengan status Depo Pertamina sebagai objek vital, seharusnya di buat lebih berjarak dengan pemukiman warga. Hal tersebut disampaikan Kapolri saat mengunjungi kediaman kebakaran Pertamina di Jakarta Utara.

Bacaan Lainnya

“Ya tentu ada aturannya, cuma memang karena kita lihat di sini juga objek vitalnya strategis. Tadi saya lihat juga permukiman masyarakat juga sangat dekat, tentunya idealnya ada jarak,” kata Kapolri Listyo Sigit dalam keterangannya yang di kutip Kabardpr.com, Minggu (5/3/2023).

Sigit pun kemudian mempertanyakan proses asesmen dari penentuan objek vital itu. Apakah juga telah di bahas soal jarak ideal dengan pemukiman warga sekitar.

“Secara asesmen tentunya lebih ideal kalau ada jarak, tentunya terkait dengan objek vital nasional. Apalagi Plumpang merupakan salah satu proyek vital yang strategis, yang tentunya harus di jaga dari risiko-risiko terjadinya permasalahan, salah satunya misalkan terjadi kebakaran,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Kapolri Listyo Sigit mendong agar pihak terkait menertibkan asesmen terkait lokasi objek vital nasional seperti halnya Depo Plumpang.

Hal tersebut di maksudkan agar menghindari kemunkinan-kemungkinan buruk lainnya di kemudian hari.

“Oleh karena itu, tentunya perlu ada asesmen dan tentu juga bersama antara pemda. Depo Plumpang sebagai objek vital ada satu solusi bersama, sehingga saat terjadi masalah-masalah objek vital ini betul-betul di jaga. Dan juga tidak terdampak kepada masyarakat di sekitarnya,” ucap Kapolri.

Dia menyebut, baiknya hasil asesmen tersebut akan di sosialisasikan serta di upayakan agar bisa menghasilakan kesepakatan bersama masyarakat.

“Oleh karena itu, hasil asesmen itulah yang perlu disosialisasikan, dan nanti harapan kita ada kesepakatan bila memang ada pengaturan-pengaturan terkait dengan lokasi tempat tinggal,” ujarnya.

“Tapi itu semuanya tergantung hasil diskusi dan hasil kajian dan hasil kesepakatan. Tentunya harus ada upaya-upaya untuk mempersiapkan tempat baru,” pungkasnya.

Baca Artikel Lainnya di Google Berita

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *