Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jatim telah menyelesaikan proses identifikasi seluruh jenazah korban Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny pada Rabu malam. Secara total, terdapat 63 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Pada hari ke-17 setelah tragedi tersebut, lima nama jenazah berhasil diidentifikasi oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes M Khusnan, di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.
Proses identifikasi dilakukan melalui berbagai metode, termasuk DNA, catatan medis, dan properti barang kepemilikan. Kantong jenazah yang berhasil diidentifikasi antara lain bernama Sholihan, Raihan Rafa Aldiyansyah, Fairuz Shirojuddin, Moch Defa Sharifuddin, dan Zaky. Setelah berhasil diidentifikasi, kelima jenazah tersebut langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Dengan identifikasi lima jenazah ini, jumlah keseluruhan jenazah korban ambruknya gedung Al Khoziny yang berhasil diidentifikasi menjadi 63 orang, sesuai dengan data ante mortem yang sebelumnya dilaporkan. Menyusul penyelesaian identifikasi seluruh korban, operasi DVI korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny secara resmi dihentikan oleh pihak berwenang.
Khusnan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses identifikasi ini dan berharap semoga para korban diterima amal ibadahnya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Tragedi ambruknya gedung tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, telah menelan korban sebanyak 171 orang, dengan 67 di antaranya meninggal dunia termasuk 8 body part atau bagian tubuh.

