KABAR DPR – Guna mendukung transisi energi menuju pemanfaatan yang maksimal pada energi terbarukan, para pemangku kepentingan terus berupaya meletakan pondasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan transisi BBM ke listrik pada kendaraan bermotor.
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron beranggapan industri kendaraan berbasis energi listrik merupakan industri masa depan.
“Ini adalah industri masa depan, meski saya belum dapat laporan keuangannya,” ujar Herman saat Kunjungan Kerja Spesifik Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR RI ke PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) yang mempunyai bisnis inti sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri otomotif dan perakitan otomotif, Minggu (19/3/2023).
Menurut Politisi dari Fraksi Demokrat ini, Indonesia ke depan harus meletakan pondasi terhadap kebutuhan berbagai energinya, yang berbasiskan energi baru terbarukan. Meskipun demikian dia berharap, peralihan ini tidak hanya pada kendaraan saja tapi juga alat rumah tangga.
“Peralihan ini bukan hanya pada alat transportasi tapi juga alat rumah tangga, dari gas LPG ke kompor induksi,” tuturnya.
Dari sisi pemanfaatan energi, dunia masih sangat tergantung terhadap energi tak terbarukan alias energi fosil. Masifnya penggunaan energi fosil membuat bumi diracuni polusi, lingkungan rusak akibat limbah yang dihasilkan, dan emisi gas rumah kaca meningkat.
Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan sangat penting untuk ditingkatkan dan terus digaungkan akhir-akhir ini.
“Ada banyak alasan mengapa energi terbarukan harus dikembangkan dan dimanfaatkan secara luas. Alasannya adalah ketersediaannya yang melimpah, tidak menghasilkan polusi serta emisi karbon, dan membuat masyarakat mandiri dalam mengupayakan energi sendiri,” tegasnya.