KABAR DPR – Resesi ekonomi memang menjadi fokus dan penuh kehati-hatian bagi setiap negara dalam mengelola ekonomi nasionalnya tak terkecuali juga dengan Indonesia.
Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati pada beberapa waktu lalu mengunkapkan bahwa ekonomi dunia bakal mengalami resesi 2023. Selama Pandemi Covid-19, kita seringkali mendegar istilah resesi ini.
Apa Itu Resesi Eknomi?
Pengertian resesi menurut KBBI adalah kelesuan kegiatan dagang, industri dan lainya seolah berhenti atau menurun.
Selain itu, jika dikutip dari laman resmi ojk.go.id, resesi ekonomi adalah suatu kondisi yang mana perekonomian suatu negara sedang atau tengah memburuk.
Apa yang menyebabkan resesi?
Resei ini bisa sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya juga adalah berkaitan dengan konflik (perang) antar negara. Semisalkan yang belakangan terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Kemudian, inflasi, deflasi berlebihan, penurunan PDB, nilai impor, gelembung aset, hingga produksi dan konsumsi yang tidak seimbang.
Akibatnya, ekosistem perekonomian masyarakat pada suatu negara bisa terkena imbasnya seperti halnya,
1. PKH besar-besaran
2. Angka Kemiskinan melonjak.
3. Jumlah pengangguran meningkat.
4. Daya beli masyarakat menurun
5. Sulitnya akses pendidikan dan kesehatan.
6. dan hilangnya kepercayaan investor.
Menyikapi akan terjadinya resesi ekonomi 2023, banyak pakar ekonomi pun turut buka suara. Salah satunya dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Menurutnya, upaya penyiapan dana darurat merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Tips Mengelola Keuangan Pribadi Menghadapi resesi 2023.
1. Cari Alternatif Tambahan Penghasilan Selain Gaji Tetap
Masyarakat dirasa perlu berupaya mencari alternatif penghasilan lain di luar gaji pokok. Wayan mengungkap masyarakat dapat memanfaatkan hobi untuk menghasilkan pemasukan tambahan.
Di sisi lain dia juga menyarankan untuk memanfaatkan platform penjualan online, mengingat banyaknya masyarakat yang sudah memanfaatkan e-commerce untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
2. Pilih Investasi yang Aman
Wayan menyebutkan bahwa investasi selama ini terbukti menjadi cara yang efektif untuk melawan dampak negatif inflasi. Jika ingin melakukan investasi di saham.
Dia menyarankan sebaiknya investasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor industri yang defensif, tetap bisa bertahan meskipun ada krisis.
Dia mencontohkan jenis investasi yang aman dilakukan antara lain deposito, emas, surat berharga yang diterbitkan oleh negara.
3. Identifikasi Kembali Pengeluaran
Masyarakat dapat mulai melakukan penghematan pada pengeluaran-pengeluaran yang kurang penting, atau bukan prioritas.
Pendataan rencana pengeluaran per bulan dapat di lakukan, agar dapat dengan mudah menentukan prioritas.
Dengan mencatat rencana pengeluaran, masyarakat juga dapat memperkirakan dapat berhemat berapa banyak pada bulan yang akan datang.
4. Tidak Perlu Panik
Ketika kabar resesi 2023 berhembus, orang-orang akan mulai panik di tambah dengan naiknya sejumlah harga bahan pokok.
Ia berpesan, sebaiknya menjalani kehidupan seperti hari biasa pada umumnya. Masyarakat dapat membeli produk-produk lokal untuk membantu perekonomian nasional, dan jangan lakukan panic buying. Pasalnya, panic buying akan memperparah inflasi di masyarakat.
Baca Artikel Lainnya di Google Berita