KABAR DPR – Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, Arsul Sani ikut menyoroti kasus penganiayaan terhadap David yang dilakukan anak pegawai Dirjen Pajak Kemenkeu.
Arsul Sani melalui akun twitternya meminta Polda Metro Jaya hingga Kapolri agar memberikan atensi penuh atas kasus tersebut.
“Pak Ka @Poldametrojaya_ mohon atensi kasus penganiayaan ini. Kami akan turut mengawasi proses hukum terhadap pelakunya dari Komisi 3 @DPR_RI. Cc. Pak Kapolri @ListyoSigitP, Dir @pidum_bareskrim, @TMCPoldaMetro,” tulis Arsul Sani yang di kutip Kabardpr.com dari Twitternya @arsul_sani, Kamis (23/2/2023).
Alhasil, cuitan Arsul itu pun direspon lansung akun Polres Jakarta Selatan dengan menyatakan masih dalam tahapan proses oleh pihak berwajib.
“Terima kasih atas perhatian terhadap kejadian tersebut, saat ini Polsek Pesanggrahan bersama Polres Jaksel masih memproses kasus tersebut,” demikian respon akun Polres Jakarta Selatan.
Pak Ka @Poldametrojaya_ mohon atensi kasus penganiayaan ini. Kami akan turut mengawasi proses hukum thd pelakunya dari Komisi 3 @DPR_RI. Cc. Pak Kapolri @ListyoSigitP ; Dir @pidum_bareskrim ; @TMCPoldaMetro. https://t.co/fLa9TVrEKO
— Arsul Sani (@arsul_sani) February 22, 2023
Menurut Arsul pihaknya (Komisi III DPR RI) akan terus mengawasi proses hukum atas kasus itu.
Di ketahui, Peristiwa penganiayaan terhadap anak dari Petinggi GP Ansor, Jonathan Latumahina ini terjadi di sebuah perumahan yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023) lalu sekitar pukul 20.30 WIB.
Atas tindakan itu, MDS terancam hukuman penjara paling lambat lima tahun atas kasus yang ia lakukan. Sejauh ini, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indardi menuturkan, bahwa penyidik telah menjerat MDS dengan pasal berlapis atas kasus penganiayaan.
Selain kasus penganiayaan, hal lainnya yang menjadi sorotan tajam mengenai kepemilikan Rubicon yang di bawa MDS. Apalagi Rubicon itu tidak tercantum di LHKPN, pajaknya di tunggak, dan sempat di pasangi pelat nomor palsu.
Baca Artikel Lainnya di Google Berita
