Anis Byarwati Analogikan Kelola Ekonomi Keluarga Seperti Miniatur Sebuah Negara

Gambar Gravatar

KABARDPR.COM, JAKARTA, Persoalan rumah tangga kerap tidak terlepas dari persoalan sebuah negara. Misalnya, mengelola relasi orang tua dengan anak, berkaitan dengan masa depan kemajuan pendidikan suatu bangsa.

Tak terkecuali, dengan urusan dapur dalam sebuah rumah tangga. Mulai dari konsumsi rumah tangga, harga bahan-bahan pokok, hingga kecukupan gizi tiap anggota keluarga erat kaitannya dengan perekonomian suatu negara dalam skala yang lebih besar.

Karena itu, Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati Anis pun menganalogikan ekonomi keluarga seperti sebuah miniatur negara. Menurutnya, indikator ekonomi di sebuah negara dipengaruhi oleh kondisi perekonomian mayoritas keluarganya.

“Kalau ekonomi keluarga bagus, misalnya keluarga-keluarga ekonomi di indonesia bagus, maka skala negara juga Insyaallah akan bagus,” ujarnya saat diwawancarai oleh suatu media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Perempuan yang memiliki pengalaman pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas YARSI itu saat ini dipercaya untuk bergabung di Komisi XI DPR RI yang membawahi bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, serta perbankan dan lembaga keuangan non-bank, dan bermitra kerja dengan pemerintah.

ibadah di bulan Ramadan ini diharapkan bisa memberikan timbangan kebaikan di yaumul hisab (hari perhitungan) nanti,” sambungnya.

Di bulan suci ini, Anis juga mengapresiasi kehadiran masjid yang berlokasi di lingkungan DPR RI, Masjid Baiturrahman. Ia menyebut masjid ini berfungsi untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan spiritual para pekerja di DPR RI.

Anis menjelaskan masjid ini menjadi tempat untuk para pekerja mulai dari Anggota DPR hingga Tenaga Ahli, bahkan masyarakat umum untuk beribadah. Apalagi, kegiatan di DPR seperti rapat memiliki jam yang dinamis.

“Kalau DPR kan rapatnya nggak menentu jamnya. Kadang sampai malam, sampai pagi, dan mereka (para pekerja) menghabiskan usianya di sini,” kata Anis.

Baru-baru ini, Masjid Baiturrahman memberikan fasilitas berupa rumah tahfiz. Di mana seluruh pekerja di DPR bisa menyelami Al-qur’an dan belajar tafsir. Selain itu, Masjid Baiturrahman juga menyediakan takjil gratis dan tempat untuk itikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

 

 

 

Menurut Anis, kegiatan-kegiatan di masjid harus didukung untuk memenuhi kekosongan hati setiap manusia. Kekosongan hati, lanjut Anis, tidak bisa digantikan oleh apapun termasuk juga harta benda.

“Orang bisa saja kecukupan harta, tetapi kalau hatinya kosong, jiwanya kosong, akan merasa hampa di dunia. Dengan adanya masjid ini, akan mengisi kekosongan jiwa yang tidak ada gantinya, kecuali jika dekat dengan Allah SWT,” kata Anis.

Salah satu jalan untuk mengisi hati yang kosong adalah memperbanyak ibadah di masjid. Karenanya, kegiatan di masjid harus semarak dan beragam agar orang-orang tertarik untuk datang ke masjid.

“Dan alhamdulillah Masjid Baiturrahman punya segudang kegiatan untuk orang-orang yang bekerja di lingkungan DPR dan juga masyarakat umum,” pungkasnya. (Ki)

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *