Anggota DPR Nilai Wacana Kenaikan Tarif KRL Bagi Si Kaya Bisa Memicu Macet

Gambar Gravatar
Anggota DPR Nilai Wacana Kenaikan Tarif KRL Bagi Si Kaya Bisa Memicu Macet
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.

KABARDPR.COM – Kebijakan pemerintah menaikan tarif KRL bagi ‘si kaya’ dan bukan tampaknya menjadi kontroversi di masyarakat. Tak terkecuali juga bagi sebagian anggota dewan di DPR RI.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi turut menyoroti wacana kenaikan tarif KRL bagi mereka yang di anggap kaya.

Bacaan Lainnya

Pria karib di sapa Awiek ini menilai, bahwa KRL bersifat komunal, sehingga akan sulit membedakan antara si kaya dan bukan.

“Memang kalau sepintas maksudnya baik supaya subsidi tepat sasaran. Namun, problemnya bagaimana membedakannya antara si kaya dan si tidak kaya. Karena KRL itu bersifat komunal jadi masif, membedakannya agak susah secara sistem di lapangan,” ujar Awiek dalam keterangannya yang di kutip Kabardpr.com, Jumat (30/12/2022).

Ia mengatakan, bahwa insentif transportasi publik di berikan kepada warga yang menggunakan trasportasi publik.

Hal ini menurutnya, berfungsi mengurai kemacetan yang terjadi, sehingga masyarakat tak menggunakan kendaraan pribadi.

“Kedua harusnya insentif untuk transportasi publik itu memang di berikan kepada pemerintah bagi orang yang mau menggunakan transportasi publik,” ucapnya.

“Harapannya apa, yang punya kendaraan pribadi itu tidak menggunakan kendaraan pribadi tapi beralih ke kendaraan umum atau masal seperti KRL supaya mengurangi kemacetan,” sambung Awiek.

Tarif KRL Bagi Si Kaya Bisa Memicu Macet

Kemudian, bagi anggota DPR ini, jika tarif bagi ‘si kaya’ di naikan, maka di khawatirkan masyarakat akan kembali menggunakan kendaraan pribadi sehingga memicu kemacetan.

“Nah kalau ternyata kemudian ada klasifikasi yang kaya naik KRLnya bayarnya lebih mahal itu yang kita khawatirkan yang kaya punya mobil itu beralih ke kendaraan pribadi. Jadi apa tujuannya untuk membuat transportasi masal kalau ternyata di lapangan macet,” ujarnya.

Santer di beritakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyebut tak akan menaikan tarif KRL Commuter Line di tahun depan. Namun, akan ada penyesuaian sistem untuk pembayaran.

Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, bahwa jika hal tersebut di lakukan agar subsidi bisa tepat guna. Karenanya, kata dia, akan ada penyesuaian tarif KRL bagi orang-orang kaya.

“Insyaallah nggak naik sampai 2023, tapi nanti pakai kartu. Jadi yang sudah berdasi nanti bayarnya lain, sampai 2023 average tidak akan naik,” jelas Menhub Budi Karya.

Senada di jelaskan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, bahwa nantinya tarif KRL akan sesuai dengan kemampuan penumpang.

Baca Artikel Lainnya di Google Berita

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *