KABARDPR.COM – Presiden Jokowi hari ini melantik Laksamana Madya Muhammad Ali sebagai Kepala Staf Aangkatan Laut (KSAL). Jokowi juga menaikkan pangkat Ali menjadi Laksamana.
Ali merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989. Pada awal kariernya, jebolan korps pelaut ini banyak bertugas di kapal perang, terutama kapal selam KRI Nanggala 402.
Ali pun pernah menjadi ajudan Wakil Presiden ke-11 RI Boediono. Jabatan terakhir Ali sebelum dilantik sebagai KSAL adalah Pangkogabwilhan I.
Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani menilai, KSAL Muhammad Ali memiliki peranan penting untuk menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Terlebih, kata dia, Laut Nataru Utara yang juga menjadi fokus Panglima TNI Laksaman Yudo Margono.
“Panglima TNI punya fokus khusus menangani ‘hot spot’ salah satunya di Laut Natuna Utara yang juga di kaitkan dengan menjaga kedaulatan kita. Maka KSAL akan memegang peranan sangat penting,” kata Christina dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).
Christina menilai, bahwa menjaga kedaulatan di laut Natuna Utara merupakan salah satu isu penting yang harus di tunaikan oleh Muhammad Ali pasca di lantik oleh Presiden Jokowi.
Dia juga menilai, koordinasi antara Panglima TNI dan Laksamana Ali akan berjalan baik. Sehingga, fokus kinerja Laksamana Yudo Margono seperti penanganan ‘hot spot’ di wilayah perairan Indonesia bisa di jalankan oleh KSAL Ali.
“Urusan koordinasi dan kerja sama KSAL dengan Panglima TNI, saya rasa tidak akan jadi masalah. Pasati akan sangat kompak,” ucapnya.
Di samping itu, Christina juga memuji KSAL Laksamana Ali yang merupakan sosok mumpuni. Pasalnya, KSAL Ali mampu memimpin TNI AL dengan tugas-tugas yang di embangnya.
“Pak Ali punya rekam jejak (track record) yang mumpuni. Pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi AL, pernah juga sebagai Pangkoarmada. Adapun jabatan saat ini sebagai Pangkogabwilhan I memperlihatkan kualitas kepemimpinanya yang di yakini bisa membawa TNI AL semakin maju dan profesional ke depannya,” pungkasnya.
Baca Artikel Lainnya di Google Berita
