Ratusan Korban Investasi Bodong DNA PRO Datangi Kejari Bandung untuk Data Diri

Gambar Gravatar

KABAR DPR – Korban Investasi DNA PRO yang kasusnya telah bergulir sejak tahun 2022, namun hingga saat ini belum juga tuntas. Perkembangan terakhir kasus penipuan investasi bodong robot trading ini sedang dalam proses lelang aset-aset bangunan.

Pada awalnya, sebagian besar korban DNA PRO merasa resah bahkan frustasi menghadapi proses hukum yang masih jalan ditempat. Mereka menilai tidak ada kemajuan yang berarti dan mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum.

Namun salah satu korban investasi bodong DNA PRO, Henry mengatakan, saat ini para korban mendapatkan harapan setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung menyatakan akan mengakomodir (membantu penyelesaian) kasus yang kerugiannya ditaksir sebesar Rp56 miliar.

“Kami mengapresiasi kinerja Kejari Kota Bandung khususnya kepada Kepala Kejari Kota Bandung Bapak Rachmad Vidianto yang menyatakan akan mengakomodir korban investasi DNA PRO, termasuk bagi korban yang belum masuk dalam Laporan Polisi,” kata Henry kepada sejumlah awak media, Jumat, (20/10/2023).

Menurut Henry, sejak Mei 2023 dirinya telah aktif berkomunikasi dan juga bertemu dengan salah satu Jaksa yang ditugasi untuk melayani dan memberi informasi kepada korban terkait penerimaan pendataan korban di luar Laporan Polisi. Hal ini menunjukkan bahwa Kejari kota Bandung sangat berkomitmen membantu para korban penipuan Robot Trading DNA Pro.

“Ibu Jaksa Rakhmi Izharti sangat sigap dalam melayani dan mendengarkan keluh kesah korban yang ternyata dalam kasus Investasi DNA PRO banyak yang terlantar, akibat banyaknya Kuasa Hukum para korban yang pada awal menangani Kasus namun kemudian ditelantarkan sehingga tidak terdata sebagai Korban di Bareskrim Mabes Polri,” ungkapnya.

Atas banyaknya kejadian tersebut, Henry dan teman-temannya yang sesama korban DNA Pro membentuk Paguyuban Solidaritas Investor Digital yang telah resmi terdaftar di Kementrian Hukum dan Ham Republik Indonesia dengan No. AHU-0002131.AH.01.07.Tahun 2023 pada tanggal 21 Maret 2023.

Melalui Kuasa Hukumnya, Paguyuban Solidaritas Investor Digital saat ini telah mendata para korban yang ikut bergabung dan telah menyerahkan data korban beserta rincian kerugiannya dengan total korban sebanyak 238 dan nilai kerugian mencapai Rp.56,3 miliar dan akan terus bertambah ke depannya.

Henry berharap bersama ratusan korban yang tergabung dalam Paguyuban Solidaritas Investor Digital juga dapat terakomodir, jika pun nantinya Kejaksaan Negeri Kota Bandung mengeluarkan kebijakan.

Henry pun berharap agar paguyuban-paguyuban yang ada untuk tidak membuat klaim sepihak tanpa ada arahan resmi dari Kejari kota Bandung, dimana hal ini akan menambah kebingungan korban yang selama ini mendapat berita simpang siur.

Klaim-klaim sepihak yang dibuat dan diinformasikan kepada korban adalah sama saja mendahului kebijakan Kejari dan akhirnya akan merugikan tidak hanya kepada paguyuban tertentu tetapi juga bisa berimbas kepada seluruh korban yang mendaftar.

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *