Puan Maharani Tegaskan Komitmen RI Atasi Perubahan Iklim di Depan Presiden PBB

Gambar Gravatar
Puan Maharani Tegaskan Komitmen RI Atasi Perubahan Iklim di Depan Presiden PBB
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat bertemu Presiden Majelis Umum PBB sela-sela perhelatan Annual Parliamentary Hearing at The United Nations di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS).

KABARDPR.COM – Ketua DPR RI, Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Csaba Korosi.

Puan mengatakan, bahwa pertemuan itu dilakukan untuk menekankan komitmen Indonesia dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Bacaan Lainnya

“Saya menyambut baik UN Parliamentary Hearling kali ini, membahas isu air dan sanitasi. Tema presidensi ini sangatlah penting dan tepat terutama dalam mengatasi tantangan multidimensional yang saat ini di hadapi,” kata Puan Maharani dalam keterangannya yang di kutip Kabardpr.com, Sabtu (18/2/2023).

Adapun perhelatan yang juga turut di hadiri oleh dua anggota DPR RI adalah Charles Honoris dan Irine Yusiana Roba Putri. Dalam dapat itu, mereka mengusung tema Solution Through Solidarity Sustainability and Science.

Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional

Di dalam menghadapi tantangan itu, Ketua DPR RI ini menegaskan perlunya kolaborasi atau kerja sama internasional yang konkret terutama dalam mendukung multilarisme.

Sebab lanjut Puan, parelemen juga memiliki peranan strategis dalam memeberikan dukungan politik untuk kebijakan luar negeri dan kerja sama internasional.

“Hal ini sekaligus guna memastikan adanya implementasi kesepakatan internasional dalam negeri. Saya harap adanya keterlibatan parlemen dan Inter Parliamentary Union (IPU) dapat terus ditingkatkan, terutama dalam pembahasan berbagai isu-isu global,” jelasnya.

Perihal isu air dan sanitasi, Ketua DPR sekaligus cucu sang proklamator Bung Karno ini menjelaskan, bahwa air merupakan isu utama yang bisa mempengaruhi pencapaian semua tujuan dari SDGs.

Pasalnya, Indonesia beruntung merupakan salah satu negara di dunia dengan cadangan air terbesar. Namun sayangnya, kata Puan, dalam pemenuhan air bersih dan sanitasi aman secara merata bagi seluruh penduduk Indonesia masih menjadi tantangan besar.

“Permasalahan yang masih terus menjadi perbincangan ini karena pendanaan yang terbatas bagi infrastruktur air dan sanitasi,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Puan berharap Parliamentary Hearing ini dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan serta pemenuhan komitmen masyarakat Internasional. Terlebih bagi investasi dan dukungan pendanaan serta teknologi bagi negara-negara berkembang guna pencapaian SGDs.

“Kami juga mendorong agar bisa saling bertukar pengalaman dan pemikiran, terutama dalam upaya bersama terkait air dan sanitasi,” pungkasnya.

Baca Artikel Lainnya di Google Berita

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *