KABARDPR.COM – Beberapa waktu lalu Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bertemu di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali.
Bahkan, SBY maupun Megawati saling memberi salam membungkukkan badan sambil menangkup tangan. Usai dari situ ternyata SBY dan Mega terlihat duduk di satu meja di acara makan malam KTT G20 itu.
Meski begitu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, pertemuan di Bali antara SBY dan Mega tidak akan mengubah peta politik di Indonesia jelang 2024.
Menurutnya, langkah SBY dan Mega duduk satu meja merupakan hal yang memang seharusnya terjadi dalam sebuah acara kenegaraan bertaraf internasional.
“Tanda bagus, positif, walau belum tentu kenyataannya mereka sudah akrab sudah akur. Apakah akan ubah lanskap politik Indonesia, jawabannya, tidak,” kata Ujang kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).
Menurutnya, SBY akan tetap melakukan manuver politik untuk memuluskan langkah politik putra sulungnya. Di mana saat ini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Di sisi lain, terang dia, Mega akan tetap berjuang bersama PDIP untuk memenangkan kembali kontestasi pemilu di 2024 mendatang. Ini menandakan masing-masing kepentingan SBY dan Mega belum bisa bertemu di satu titik yang sama.
“Duduk satu meja itu belum ubah lanskap politik di Indonesia, masih jalan masing-masing, masih punya kepentingan masing-masing. Masih belum ketemu terkait kepentingan masing-masing itu,” tegasnya.
Baca Artikel Lainnya di Google Berita