Mahyar Tousi Minta Maaf Setelah Hina Batik Indoensia, Netizen: Salah Pilih Musuh

Gambar Gravatar
Mahyar Tousi Minta Maaf Setelah Hina Batik Indoensia, Netizen: Salah Pilih Musuh
Youtuber asal London, Inggris, Mahyar Tousi

KABARDPR.COM – Salah satu Youtuber asal London, Inggris, Mahyar Tousi lansung menjadi perbincangan hangat di tanah air usai menghina batik di akun Twitternya.

Bermula dari upaya Mahyar untuk mencemooh para pimpinan dunia yang mengenakan batik di KTT G20 Bali, tanpa ia sadari, Mahyar telah menyinggung hati seluruh rakyat Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 728x250

Tidak menunggu waktu lama, netizen pun akhrinya ramai-ramai menyerbu akun media sosial (Medsos) milik Youtuber asal London, Inggris tersebut.

Mahyar pun harus meminta maaf dua kali sekaligus mengaku bahwa ia tidak memiliki niat untuk menghina budaya siapa pun.

Pasalnya, ia hanya ingin mengejek para pimpinan dunia yang terlalu berusaha sok merakyat dengan mengenakan pakai yang kerap di kenakan masyarakat.

“Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak di sengaja yang di sebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia,” tulis Mahyar Tousi seperti di akun Twitternya @MahyaTousi seperti di lihat Kabardpr.com, Jumat (18/11/2022).

Selanjutnya, ia pun menjelaskan bahwa Inggris mengejek Sunak dan Trudeau yang mengenakan (Batik), tapi tidak paham dengan budaya Indonesia.

“Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak dan Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya,” terangnya.

Mahyar Tousi Minta Maaf

Meski demikian, permintaan maaf Youtuber asal London, Inggris, Mahyar Tousi itu justru semakin memicu emosi masyarakat Indonesia.

Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa Mahyur sudah salah memilih musuh yaitu masyarakat Indonesia yang tidak di ragukan lagi kekuataannya dalam menyeran akun medsos seseorang.

“@MahyarTousi telah membuat kesalahan yang sering di lakukan orang asing sebelumnya. Yaitu mengabaikan statistik dasar orang Indonesia: 280 juta populasi, 77 persen. Penetrasi internet, 18.5 juta pengguna Twitter, 100 juta pengguna Instagram,” tulis @lyndaibrahim.

“Jangan macam-macam dengan kami (Indonesia) akun kami lebih banyak dari jumlah penduduk Indonesia,” tulis akun @nyaibadas.

“@MahyarTousi baru mendapatkan pengalaman merasakan apa yang terjadi jika kita menghina budaya orang lain. Boleh saja hina para pemimpin, tetapi jika sudah menyentuh yang berbau Indonesia. Maka kalian akan di bully dengan cara yang bahkan kalian tak menyangka ada,” kata @goyengan.

“Dia nggak tau netizen Indonesia. Cyber-bully kami sudah terbukti bisa sampai bikin para pemimpin dan pemangku kepentingan berubah keputusan,” kata @NadineSaskia4.

Baca Artikel Lainnya di Google Berita

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *