KABAR DPR – Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi PKB Yanuar Prihatin mengkritik pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman terkait pemimpin muda, saat MK masih mengadili gugatan batas usia minimal capres dan cawapres.
“Jadi ada tiga hal yang harus dibedakan ya, pertama, substansi, kedua, siapa yang mengucapkan. Ketiga, momentum kapan itu disampaikan. Jadi tiga hal ini boleh jadi saling bertabrakan,” kata Yanuar di Jakarta, Senin.
Yanuar mengatakan apa yang disampaikan Anwar kurang etis dan kurang pas. Dia menyinggung sikap hakim MK yang selama ini selalu tak berkomentar terkait perkara yang sedang ditangani.
“Mereka sendiri berkali-kali mencontohkan, bahwa mereka terhadap beberapa hal no comment karena takut ini mempengaruhi keputusan, tidak untuk publik. Tapi kenapa kok untuk urusan umur ini jadi begitu,” katanya.
Yanuar mengaku tak masalah jika ada orang yang berpendapat pemimpin muda itu baik. Namun, dia menyoroti pernyataan Anwar sebagai orang yang tak bisa dilepaskan dengan perkara tersebut.
Dia juga mempertanyakan apakah pernyataan Anwar murni pendapatnya tentang pentingnya pemimpin muda atau bukan.
“Sehingga kemudian muncul pertanyaan apakah pernyataan ini benar-benar tulus, murni, atau isyarat terhadap keputusan yang akan diambil. Ya kita lihat saja nanti seperti apa perkembangannya,” ujarnya.
