Harga Ethereum (ETH) terus mengalami koreksi pada perdagangan Selasa. Koreksi ini dimulai sejak Senin, 3 November 2025. Menurut data dari Coinmarket, harga ETH turun 5,23% dalam 24 jam terakhir dan 15,33% dalam seminggu terakhir. Saat ini, harga Ethereum berada di level USD 3.498 atau sekitar Rp 58,42 juta.
Selama perdagangan Senin, harga Ethereum turun lebih dari 9% dan berada di bawah level support USD 3.600. Harga kripto ini sekitar 25% lebih rendah dari harga tertinggi yang pernah dicapai pada 22 Agustus 2025. Runtuhnya harga Ethereum disebabkan oleh peretasan protokol keuangan terdesentralisasi, balancer, yang menyebabkan kerugian lebih dari USD 100 juta.
Peristiwa bearish ini adalah bagian dari gelombang peristiwa yang membuat para investor aset digital khawatir dalam beberapa minggu terakhir. Selama pertengahan Oktober, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif besar-besaran terhadap China, memicu pelarian investor dari kripto ke aset yang lebih stabil seperti emas. Meskipun ancaman tersebut ditarik, hal ini memicu aksi jual massal yang memperburuk sentimen pasar.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga memberi peringatan kepada investor mengenai potensi penurunan suku bunga di masa mendatang, yang semakin memperburuk keadaan pasar yang cenderung bearish. Semua peristiwa ini menciptakan ketidaknyamanan bagi investor menjelang November, namun penurunan harga pada Oktober dianggap sebagai sebuah proses de-leveraging yang sehat.
Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pembaca. Selalu lakukan riset dan analisis sebelum membeli atau menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.

