Anggota Komisi VII Minta Pemerintah Moratorium Smelter Perusahaan Cina Buntut Ledakan di Morowali

Gambar Gravatar

KABAR DPR – Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, minta Pemerintah menghentikan sementara (moratorium) semua operasional smelter perusahaan asal Cina di Indonesia. Hal ini menyusul terjadinya ledakan hebat di smelter PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), pada Ahad 24 Desember 2023.

Politikus PKS itu mengatakan, kecelakaan kerja di smelter perusahaan Cina di Indonesia bukanlah kali pertama terjadi. Peristiwa ledakan di Morowali itu sudahlah cukup untuk pemerintah mengambil sikap, tidak lagi menggunakan peralatan dari Cina.

“Sebagian besar alat kerja di smelter-smelter milik Cina diimpor dari sana. Bahkan sampai komponen terkecil seperti baut dan mur. Karena itu kita perlu tahu kualitas barang yang selama ini dipakai untuk menunjang operasional smelter,” kata Mulyanto melalui keterangan resminya, Ahad, 24 Desember 2023.

Menurut Mulyanto, setelah moratorium dilakukan, maka Pemerintah dapat mengaudit semua smelter tersebut secara ketat karena sering terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa.

“Audit harus dilakukan secara profesional, objektif dan menyeluruh terhadap aspek keamanan dan keselamatan kerja. Jangan sampai karena ada pertimbangan politik, Pemerintah mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan kerja di perusahaan-perusahaan itu,” kata Mulyanto.

“Jangan-jangan barang dan suku cadang yang dipakai tidak memenuhi syarat yang ditentukan,” tambahnya.

Kecelakaan kerja terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, pada Ahad pagi, 24 Desember 2023. Insiden terjadi di salah satu pabrik pengolahan atau smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), salah satu Tenant yang beroperasi di Kawasan IMIP.

Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 05.30 WITA. Insiden bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan pelat pada bagian tungku.

“Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan,” kata Dedy lewat keterangan tertulis.

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *