Bonnie Triyana, anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, memberikan saran agar pembelajaran bahasa Portugis di sekolah dievaluasi kembali. Dia menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mungkin hanya ingin menghibur Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dengan usulan tersebut, yang diajukan saat Prabowo menerima Lula.
Bonnie mendukung perluasan pengajaran bahasa asing di sekolah namun mempertanyakan kebutuhan akan bahasa Portugis yang bukan merupakan bahasa pergaulan internasional. Menurutnya, pembelajaran bahasa Portugis juga tidak lazim dalam budaya literasi akademik.
Bonnie menekankan bahwa pembelajaran bahasa Portugis dapat memberatkan siswa dan guru yang harus mahir dalam bahasa tersebut. Dia menyarankan agar pembelajaran bahasa Portugis dijadikan pilihan, misalnya sebagai ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan, bukan sebagai mata pelajaran wajib.
Selain itu, Bonnie mengingatkan potensi anggaran tambahan yang akan dialokasikan untuk mengajar bahasa Portugis. Dia menyarankan agar sekolah lebih memaksimalkan pengajaran bahasa Inggris atau bahasa Mandarin sebagai bahasa wajib dan internasional.
Bonnie berpendapat bahwa peningkatan mutu pengajaran bahasa Inggris atau tambahan pelajaran bahasa Mandarin lebih strategis daripada memperkenalkan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran di sekolah.

