Polisi telah memeriksa 21 saksi terkait kasus tewasnya mahasiswa Timothy Anugerah Saputra (21) di Universitas Udayana (Unud) setelah diduga melompat dari lantai empat di Gedung FISIP Kampus Sudirman, Unud, Denpasar, Bali. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, menyatakan bahwa korban diduga kuat tewas karena bunuh diri dan investigasi masih berlangsung. Selain memeriksa saksi, polisi juga menjalani proses pemeriksaan terhadap rekaman CCTV di Gedung FISIP Unud. Tidak hanya itu, alat bukti berupa handphone dan laptop milik korban juga sedang dalam proses pemeriksaan.
Pihak berwenang telah memeriksa 21 saksi yang mengetahui peristiwa tersebut, termasuk dosen, teman, operator CCTV, dan petugas kebersihan di Gedung FISIP Universitas Udayana. Meskipun CCTV tidak dapat merekam insiden langsung, saksi yang melihat korban membuka sepatu sebelum kejadian juga menjadi bagian dari investigasi. Sebelumnya, ibu kandung korban menolak untuk melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian, namun setelah upaya pendekatan, alat bukti seperti handphone dan laptop korban berhasil diserahkan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, polisi juga mengungkapkan bahwa ayah dan ibu korban telah lama bercerai, dan inisiatif melaporkan kasus ini kepada kepolisian datang dari ayah korban. Meskipun belum ditemukan indikasi pembullyan dalam kasus ini, polisi turut mengusut kemungkinan perundungan atau bullying di belakang dugaan bunuh diri tersebut. Seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali tewas jatuh dari lantai empat gedung FISIP, dan walau sempat dilarikan ke rumah sakit, korban akhirnya meninggal dunia.

