Ratusan Aktivis Reformasi Gelar Pertemuan dan Bentuk Yayasan 98 Peduli 

Gambar Gravatar
Halalbihalal Aktivis 98 di Jakarta.

KABAR DPR – Yayasan 98 Peduli resmi dibentuk oleh sejumlah aktivis bersamaan peringatan 25 tahun reformasi. Peringatan 25 tahun silam itu, ditandai tumbangnya rezim otoriter Order Baru

Ketua Panitia Deklarasi Yayasan 98 Peduli, Sangap Surbakti, mengatakan gerakan sekaligus pembentukan yayasan ini dibuat berdasarkan gagasan dan moral para aktivis yang ingin menata ulang cita-cita reformasi.

Bacaan Lainnya

“Jadi bersama negara kita coba untuk mencari solusi terkait persoalan-persoalan baik itu persoalan ekonomi, sosial, dan hukum,” kata Sangap kepada wartawan di tengah – tengah acara Halalbihalal Aktivis 98 bersamaan dengan peringatan 25 Tahun Reformasi di Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023).

Sangap memastikan, tak ada urusan Yayasan 98 Peduli terhadap arah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, hal tersebut merupakan urusan pribadi masing-masing. Dia juga menegaskan, Yayasan 98 Peduli tidak berpolitik, serta segala keuangannya pun diaudit secara transparan. 

“Yayasan 98 Peduli sebagai sebuah yayasan itu dilarang berpolitik. Merujuk AD/ART dan hukumnya. Jadi kita pakem di situ aja. Kalau kemudian orang-orang di luar sana mau menarik-narik, kita akan tarik kembali diri kita,” jelasnya.

Di sisi lain, disampaikan aktivis yang dulu berasal dari kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini menjelaskan, Yayasan 98 Peduli bukan lembaga pendanaan (fundraising). Gerakan dibuat sebagai tanggungjawab moral para Akitivis 98 dalam bertarung gagasan menganai isu-isu strategis pemerintahan.

“Contoh ada akademisi, profesor, ada doktor ada guru besar yang itu nanti akan menggodok agar isu tentang rancanangan UU, maka yayasan ini juga bisa membuat kajian akademik. Akan bertarung di panggung nasional, soal gagasan-gagasan pertentangan rancangan UU tersebut. Jadi itu salah satu fungsinya,” kata dia.

Di kesempatan yang sama, Mixil Mina Munir selaku Juru Bicara Yayasan 98 Peduli, menyampaikan dalam memperingati 25 tahun reformasi, ratusan aktivis dari lintas generasi sudah bertemu 1 April 2023 di berbagai daerah. Mereka bertemu, berdebat, bertukar pikiran hingga beradu ide demi menajamkan lagi cita – cita reformasi.

“Yayasan 98 Peduli adalah gerakan kemanusiaan dan sosial. Gerakan ini akan menjadi kontrol terhadap kebijakan pemerintah. Gerakan ini bergerak pada isu budaya, demokratisasi, agama, HAM, gender, ekonomi, sosial dan politik,” kata Mixil.

Seperti diketahui aktivis lintas kampus dan juga beberapa organ ekstra mahasiswa hadir pada acara ini. Mereka hadir lebih dari 300 orang yang datang dari berbagai kampus seperti Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Atmajaya, Universitas Prof DR Moestopo, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Univeristas Jayabaya, Universitas Indonesia, dan Universitas Bung Karno. Sejumlah tokoh juga hadir seperti ekonom yang juga mantan menteri Rizal Ramli, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia  Afriansyah Noor. 

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *