ASSA, perusahaan yang dahulunya dikenal sebagai penyedia jasa sewa mobil korporasi, kini telah berkembang menjadi raksasa logistik terintegrasi dengan jaringan bisnis yang luas. Pada kuartal III tahun 2025, ASSA mencatat peningkatan pendapatan sebesar 21% YoY menjadi Rp4,41 triliun.
Strategi besar yang telah disusun dengan matang, yaitu membangun ekosistem mobilitas orang dan barang yang saling terkoneksi, menjadi pendorong utama di balik lonjakan pendapatan tersebut. Tiga pilar utama bisnis ASSA, yaitu Rental Kendaraan Komersial (ASSA Rent), Logistik Terintegrasi (Cargoshare, Anteraja, ASSA Logistik), dan Ekosistem Kendaraan Bekas (ASLC, JBA, Caroline.id) telah berperan penting.
Pendapatan dari sektor logistik menjadi bintang utama dengan pencapaian Rp1,9 triliun, tumbuh 39% YoY. Keunggulan ASSA terletak pada sistem logistik yang end-to-end, mulai dari warehouse management, transport management system, hingga layanan cold chain seperti Coldspace.
Tak kalah menarik, sektor ekosistem kendaraan bekas melalui ASLC juga mencatat kinerja yang impresif dengan penjualan mobil bekas ASSA mencapai Rp806,7 miliar, tumbuh 24% YoY. Dukungan dari platform jual-beli mobil bekas Caroline.id, outlet JBA Auction, dan layanan MotoGadai turut mendukung pertumbuhan ini.
Meskipun logistik menjadi motor utama, bisnis rental korporasi ASSA masih berkontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan. Diversifikasi basis pelanggan dilakukan untuk mengurangi risiko dari ketergantungan pada satu segmen pasar saja.
Dengan pencapaian laba bersih yang naik 64% dan kinerja yang semakin terukur, ASSA terus memperkuat posisinya di sektor transportasi dan logistik. Strategi ke depan ASSA adalah untuk menjadi pemain logistik terintegrasi paling lengkap di Indonesia dengan menggabungkan teknologi digital, efisiensi sistem, dan ekspansi jaringan cold chain.
Transformasi ASSA dari sekadar penyedia jasa sewa mobil korporasi menjadi enabler logistik nasional yang menggerakkan ekosistem mobilitas Indonesia merupakan cerminan dari komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan logistik yang semakin ketat.

