Tuesday, November 18, 2025
No menu items!
HometeknologiMenyoal Kecanggihan AI dan Keterbatasan Energi

Menyoal Kecanggihan AI dan Keterbatasan Energi

AI, atau Artificial Intelligence, terus berkembang pesat dengan adanya model yang semakin canggih dan performa yang semakin efisien. Namun, di balik semua kemajuan ini, industri AI memiliki masalah baru yang mulai muncul, yaitu krisis energi. CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan bahwa masalah terbesar saat ini bukanlah kekurangan chip, melainkan kekurangan daya untuk mengoperasikan GPU yang ada. Banyak pusat data bahkan belum dapat menggunakan GPU secara maksimal karena kurangnya pasokan listrik. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat lonjakan konsumsi listrik dari data center telah menyebabkan peningkatan tagihan energi rumah tangga di Amerika Serikat.

Setelah NVIDIA berhasil memperbaiki suplai GPU global, masalah energi menjadi fokus utama. Beberapa perusahaan mulai mencari alternatif seperti penggunaan reaktor nuklir modular kecil untuk menjaga pasokan daya pusat data. Bahkan OpenAI menyerukan pemerintah AS untuk membangun kapasitas pembangkit listrik baru setiap tahun. Namun, CEO OpenAI, Sam Altman, memperkirakan masa depan di mana perangkat konsumen mampu menjalankan model seperti GPT-5 atau GPT-6 secara lokal dengan daya yang rendah, yang dapat mengurangi permintaan untuk pusat data besar.

Meskipun perkembangan AI sangat menakjubkan, potensi masa depan di mana AI dapat berjalan di perangkat pribadi dapat mengubah seluruh industri. Jika hal ini benar-benar terjadi, gelembung AI dapat pecah lebih cepat dari perkiraan dan berdampak pada sektor lain dengan nilai pasar yang terancam hingga 20 triliun dolar. Selain itu, pertanyaan pun muncul, apakah dunia siap membayar harga dari kemajuan AI dalam bentuk krisis energi yang semakin menjadi masalah global.

Source link

BERITA TERKAIT

Paling Populer