Menanti Visi Capres dalam Mengentaskan Kemiskinan

Gambar Gravatar
Nomor Urut Parpol Pemilu 2024, PKS: Kami Tidak Masalah!
Ilustrasi Pemilu 2024

KABAR DPR – Kemiskinan merupakan masalah klasik yang tak kunjung dapat diselesaikan di Indonesia hingga hari ini. Berbagai upaya dan kebijakan dikeluarkan dalam rangka mengentaskan kemiskinan tak hanya di Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia lainnya.

Menjelang 2024 nanti, harapan tinggi di sematkan kepada Presiden baru sebagai pemangku kebijakan eksekutif tertinggi dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Tidak hanya sekedar jargon, namun upaya pengentasan kemiskinan haruslah mampu diaplikasikan dalam berbagai program yang dapat diukur secara nyata tingkat keberhasilannya.

Upaya pengentasan kemiskinan tidak selalu dapat diselesaikan melalui pemberian bantuan langsung kepada masyarakat miskin. Dibutuhkan kebijakan ekonomi dalam skala makro yang lebih luas, agar upaya pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif.

Hingga hari ini, seluruh calon presiden yang telah berupaya sedemikian rupa dalam meningkatkan elektabilitas dan popularitas belum mampu menjabarkan secara gamblang visi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Menjadi sebuah kewajiban rasanya bagi setiap anak bangsa untuk ikut serta tidak hanya dalam membantu meningkatkan elektabilitas dan popularitas, tetapi pula memberikan masukan kepada setiap calon presiden yang akan memimpin negeri ini.

Kampanye sosial media, menghidupkan mesin partai, hingga membentuk relawan pendukung, rasanya tidaklah cukup untuk menyelesaikan berbagai permasalan bangsa seperti permasalahan kemiskinan yang masih sering kita jumpai.

Di era arus informasi yang begitu deras hari ini, masyarakat secara langsung dan tidak langsung serta secara sadar dan tidak sadar, disuapi informasi yang hanya berbasis gimmick tanpa ada arah visi yang jelas dari para calon presiden yang akan memimpin bangsa. Yang kita tangkap hanya informasi sang calon presiden hadir dalam berbagai kegiatan di berbagai provinsi dalam rangka meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Sehingga yang menjadi fokus kegiatan adalah seberapa banyak masa yang dapat dikumpulkan, bukanlah apa sebenarnya visi yang akan disampaikan.

Jauh panggang dari api, mungkin merupakan pepatah lama yang tepat untuk menggambarkan betapa kita disibukkan oleh hiruk pikuk dan gimmick politik tanpa berdebat dan memaparkan visi guna menyelesaikan permasalahan bangsa seperti kemiskinan yang hari ini masih hadir di tengah-tengah kita.

Mari secara bersama-sama kita hentikan kebiasaan buruk memilih pemimpin dikarenakan popularitas dan gimmick politik semata. Mari kita pilih pemimpin yang benar-benar memiliki visi terbaik bagi bangsa dan negara. Para pemimpin bangsa di era awal kemerdekaan tidaklah dipilih karena memiliki gimmick politik terbaik, atau memiliki pengikut sosial media terbanyak, mereka dipilih karena memiliki visi yang jelas dan tegas untuk melawan penjajah yang hanya menyengsarakan rakyat. Maka sangatlah tepat mereka mendapatkan gelar pahlawan bagi bangsa dan negara. Indonesia hari ini membutuhkan pahlawan baru. Pahlawan yang berjuang secara nyata untuk dapat menyelesaikan permasalahan bangsa.

Ditulis Oleh:

Surya Vandiantara / Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *