Meluruskan Sejarah,Trah Amangkurat I Gelar Haul Sekaligus Ajukan Pahlawan Nasional

Gambar Gravatar

(Yogyakarta, DIY) Sejarah Kerajaan Mataram tak lepas dari peranan dan sosok Amangkurat 1 atau yang dikenal sebagai Amangkurat Agung. Ia merupakan putra dari Sultan Agung dan cicit Panembahan Senopati, pendiri Mataram.

Untuk mengenang masa hidup dari Amangkurat Agung, masyarakat di Tegal Arum Tegal Jawa Tengah bersama trah keturunan Amangkurat 1 akan menggelar haul dengan berbagai prosesi adat.

KRAy. Utami Suryo Negoro salah satu perwakilan keluarga trah Amangkurat 1 menyebutkan prosesi haul sendiri akan digelar sesuai tata cara dan adat yang telah diwariskan secara turun temurun pada 31 Agustus 2024 mendatang.

Ia menyampaikan prosesi haul ini sekaligus untuk mengenalkan kembali jasa-jasa dan prestasi yang pernah diwariskan Amangkurat 1. Selain itu bahwa tradisi haul ini dipertahankan dan dilestarikan secara turun temurun agar generasi saat ini bisa mengenal dan mencintai budaya peninggalan para leluhur bangsanya.

” Iya, bagi kami trah keturunannya, Amangkurat 1 adalah salah satu raja Mataram yang juga banyak memberikan warisan peradaban di berbagai bidang kehidupan. Mulai pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Haul Amangkurat 1 ingin mengangkat kembali legasi atau prestasi, jasa jasa semasa pemerintahan Amangkurat Agung,” ungkapnya.

Haul Amangkurat 1 ini juga menjadi langkah awal bagi keturunan Trah Amangkurat 1 untuk mendaftarkan Amangkurat Agung mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

“Kita terus mempersiapkan data data, naskah akademis, mengumpulkan tokoh-tokoh sejarah, bukti peninggalan dan lainnya untuk mengusulan Amangkurat Agung sebagai Pahlawan Nasional. Perjalanan ini masih panjang, namun demi sejarah dan budaya bangsa ini, kita akan terus maju ke depan,” jelas KRAy Utami.

Menurut penuturannya, dari catatan sejarah yang dikumpulkan, banyak prestasi Amangkurat 1 yang telah dibangun semasa pemerintahannya di tahun

1646-1677. Diantaranya, membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, membangun Bendungan Serayu di Purbalingga, Pusat Kuliner di Banyumanik Semarang, mengembangkan pelabuhan Tanjung Emas di Kendal Semarang, hingga membangun perkebunan kopi di Ungaran.

Tak hanya itu, Amangkurat 1 juga dikenal membangun industri logam di Kudus serta gedung seni di Genjeran Surabaya.

“Referensi tersebut kita dapatkan langsung dari Juru Kunci di Makam Amangkurat Agung di Tegal Arum. Termasuk eyang sekolah di luar negri dan juga pernah menjadi murid nya Sunan Kalijogo di Kadilangu Demak. Dan beliau juga bergelar Sayed. Nah bagi kami hanya ingin mengingatkan kembali mengenai peninggalan atau prestasinya. Beliau bapak Pembangunan di masa awal Kerajaan Mataram. Nah, Terkait bagaimana jalannya pemerintahan mauoin politik di kerajaan Mataram masa itu ya nampaknya sampai detik ini belum ada yang meluruskan, padahal kita meyakini juga jika eyang Amangkurat Agung adalah korban politik, seperti halnya Sultan HB II,” tuturnya.

Sementara itu, dikutip dari wikipedia, Amangkurat 1 adalah penguasa Mataram keempat dengan gelar susuhunan yang memerintah dari 1646 hingga meninggal di tahun 1677.

Pada masa pemerintahannya, ia harus menghadapi beberapa kali percobaan penggulingan kekuasaan dan Pemberontakan Trunajaya akibat kebijakannya yang banyak menyebabkan ketidakpuasan di internal kerajaan. (End)

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Iklan-Admin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *