KABARDPR.COM – Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 telah usai dan sukses dilaksanakan dengan ditandai pencoblosan 14 Februari lalu.
Akan tetapi, hingga kini masih bergejolak aksi unjuk rasa oleh elemen tertentu yang menuding adanya kecurangan hasil pemilu 2024.
Menyikapi hal itu, Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (PERNUSA), Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro menduga bahwa demo-demo terus berlanjut alias berjilid-jilid yang tengah berlangsung berkedok dugaan kecurangan Pemilu 2024 itu ditunggangi ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Kanjeng Norman meyakini, bahwa hingga saat ini ideologi HTI masih melekat di sebagian masyarakat, meski secara hukum organisasi tersebut telah dilarang oleh pemerintah.
Bahkan, lanjut Pangeran Norman, HTI memiliki penyokong dana yang kuat sehingga terus bergerak melakukan aksi demonstrasi dan berupaya mengganggu jalannya demokrasi di Indonesia.
“HTI ini uangnya enggak ada serinya, coba lihat demo demo itu uangnya dari mana itu,” kata Pangeran Norman dalam Podcast YouTube JCC Network, Rabu (6/3/2024).
Selain itu, Kanjeng Norman menekankan bahwa meskipun saat ini HTI telah dibubarkan dan keberadaannya dilarang oleh pemerintah, namun penganut ideologinya masih ada.
Bahkan, lanjut dia, mereka di biayai oleh cukong-cukong yang telah enggan melihat Indonesia maju lebih baik ke depan.
Dengan melihat hal itu, Kanjeng Norman meyakini bahwa aksi demontrasi yang dilakukan sejumlah elemen itu tak akan berhenti hingga masa pengumuman hasil pemilu 2024 dan pelantikan presiden pada Oktober mendatang.
“Demo ini sampai pelantikan, yang demo itu itu juga. Saling menunggangi,” ucap Pangeran Norman.
