Kabar mengejutkan datang dari studio game Remedy Entertainment, di mana CEO mereka, Tero Virtala, tiba-tiba mengundurkan diri setelah game terbaru mereka, FBC: Firebreak, gagal mencapai target penjualan. Pengumuman ini secara resmi dilakukan melalui pernyataan resmi dari perusahaan tersebut. Remedy Entertainment telah menunjuk Markus Mäki sebagai CEO sementara untuk menggantikan Virtala, dengan harapan agar transisi kepemimpinan berjalan lancar.
Virtala akan tetap membantu perusahaan selama periode transisi untuk memastikan kelancaran proses pergantian pemimpin. Kepergian CEO ini menimbulkan pertanyaan mengenai pengaruhnya terhadap pengembangan game masa depan dari Remedy Entertainment, termasuk update untuk Alan Wake 2 dan Control 2. FBC: Firebreak, yang sebelumnya mengalami masalah performa dan konten saat rilis, sebenarnya memiliki potensi yang menarik.
Dengan perubahan yang terjadi di pimpinan Remedy Entertainment, komunitas game mulai berspekulasi tentang arah dan pilihan strategi yang akan diambil oleh CEO baru nantinya. Namun, satu hal yang pasti adalah pentingnya menjaga kelancaran pengembangan game dan memenuhi ekspektasi para penggemar. Bagaimana menurut Anda tentang perubahan penting ini di dunia game development?

