AS Pastikan Tetap Buka Hubungan Ekonomi dengan China

AS Pastikan Tetap Buka Hubungan Ekonomi dengan China
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China, Xí Jìnpíng.

KABARDPR.COM – Amerika Serikat (AS) bermitra dengan para sekutunya untuk memajukan nilai-nilai bersama dan membentuk lingkungan strategis. Di mana China beroperasi termasuk melalui kelompok-kelompok seperti Quad.

Quad adalah kemitraan antara AS dan tiga negara besar lain di kawasan Indo-Pasifik, yakni Jepang, Australia dan India.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Blinken mengatakan dalam wawancara dengan CNN di Rumania, bahwa tujuan utama dari rencana perjalanannya ke China awal tahun depan adalah untuk melanjutkan komunikasi kedua negara. Hal itu setelah pertemuan antara Presiden Biden dan Presiden China Xi Jinping baru-baru ini di Bali, Indonesia.

Dua negara ekonomi terbesar di dunia itu tidak hanya di harapkan dapat mengelola hubungan mereka secara bertanggung jawab. Akan tetapi juga menjajaki kerja sama di bidang apa pun yang memungkinkan, katanya.

“Terserah China untuk memutuskan apakah ingin berpartisipasi dalam kerja sama semacam itu. Terutama pada hal-hal penting seperti iklim, kesehatan global, dan lingkungan makroekonomi tempat kita semua hidup. Dimana saat kita mencoba mengatasi COVID dan mengejar pemulihan ekonomi,” kata Blinken, menurut transkrip yang dirilis Departemen Luar Negeri AS, Kamis (1/12/2022).

Pada Oktober, Departemen Perdagangan AS meluncurkan serangkaian kendali ekspor pada produk cip canggih tertentu. Cip canggih tersebut yang dapat di gunakan oleh Beijing untuk melatih sistem kecerdasan buatan. Sekaligus, menjalankan aplikasi mutakhir di bidang militer dan pengawasan.

Gina Raimondo mengatakan bahwa selama 50 tahun terakhir, AS berkomitmen pada gagasan bahwa keterlibatan ekonomi dengan China akan melayani kepentingan bersama.

Pertama sebagai penyeimbang Uni Soviet dan kemudian sebagai pintu gerbang menuju kemitraan politik dan ekonomi yang lebih erat.

“Tapi sekarang, jelas bahwa China mengambil jalan yang berbeda,” katanya.

Raimondo mengatakan aspek yang mungkin paling mengganggu dari China adalah percepatan upayanya untuk menyatukan kebijakan ekonomi dan teknologi dengan ambisi militernya.

Baca Artikel Lainnya di Google Berita

Apa reaksi anda soal berita ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Pos terkait